Saturday, April 21, 2007

Peranan Organisasi Mahasiswa

Peranan Organisasi Mahasiswa

Dalam Membangun DKI Jakarta

Oleh: Cecep Suyudi M

Gerakan mahasiswa melalui berbagai organisasi kemahasiswaannya telah menjadi fenomen penting dalam perubahan politik yang terjadi di Indonesia tahun 1998. Setelah 32 tahun pemerintahan dibawah kendali Presiden Soeharto, krisis ekonomi melanda Indonesia yang diakibatkan pengendalian sumber daya keuangan yang tidak proporsional. Bantuan luar negeri yang semula membantu proses pembangunan menjadi sandaran utama dalam pembiyaan modernisasi.

Dalam Karakternya Edward Shill mengkategorikan mahasiswa sebagai lapisan intelektual yang memliki tanggung jawab sosial yang khas. Shill menyebutkan ada lima fungsi kaum intelektual yakni mencipta dan menyebar kebudayaan tinggi, menyediakan bagan-bagan nasional dan antar bangsa, membina keberdayaan dan bersama, mempengaruhi perubahan sosial dan memainkan peran politik. Arbi Sanit memandang, mahasiswa cenderung terlibat dalam tiga fungsi terakhir. Sementara itu Samuel Huntington menyebutkan bahwa kaum intelektual di perkotaan merupakan bagian yang mendorong perubahan politik yang disebut reformasi.

Dalam gerakan moral, gerakan organisasi mahasiswa merupakan bagian dari gerakan sosial yang didefinisikan Nan Lin (1992) sebagai upaya kolektif untuk memajukan atau melawan perubahan dalam sebuah masyarakat atau kelompok. Rudolf Heberle (1968) menyebutkan bahwa gerakan sosial merujuk pada berbagai ragam usaha kolektif untuk mengadakan perubahan tertentu pada lembaga-lembaga sosial. Bahkan Eric Hoffer (1988) menilai bahwa gerakan sosial bertujuan untuk mengadakan perubahan.

Denny JA juga menyatakan adanya tiga kondisi lahirnya gerakan sosial seperti gerakan mahasiswa melalui organisasinya. Pertama, gerakan sosial dilahirkan oleh kondisi yang memberikan kesempatan bagi gerakan itu. Pemerintahan yang moderat, misalnya memberikan kesempatan yang lebih besar bagi timbulnya gerakan sosial ketimbang pemerintahan yang sangat otoriter. Kedua, gerakan sosial timbul karena meluasnya ketidakpuasan atas situasi yang ada. Perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern, misalnya dapat mengakibatkan kesenjangan ekonomi yang makin lebar untuk sementara antara yang kaya dan yang miskin. Perubahan ini dapat pula menyebabkan krisis identitas dan lunturnya nilai-nilai sosial yang selama ini dia gungkan. Perubahan ini akan menimbulkan gejolak yang dirugikan dan kemudian meluasnya gerakan sosial. Ketiga, gerakan sosial semata-masa masalah kemampuan kepemimpinan dari tokoh penggerak. Adalah sang tokoh penggerak yang mampu memberikan inspirasi, membuat jaringan, membangun organisasi yang menyebabkan sekelompok orang termotivasi terlibat dalam gerakan. Gerakan mahasiswa mengaktualisikan potensinya melalui sikap-sikap dan pernyataan yang bersifat imbauan moral. Mereka mendorong perubahan dengan mengetengahkan isu-isu moral sesuai sifatnya yang bersifat ideal. Ciri khas gerakan organisasi mahasiswa ini adalah mengaktualisasikan nilai-nilai ideal mereka karena ketidakpuasan terhadap lingkungan sekitarnya.

Konsep gerakan moral bagi gerakan organisasi mahasiswa manurut Arief Budiman pada dasarnya adalah sebuah konsep yang menganggap gerakan organisasi mahasiswa hanyalah merupakan kekuatan pendobrak, ketika terjadi kemacetan dalam sistem politik. Setelah pendobrakan dilakukan maka adalah tugas kekuatan-kekuatan politik yang ada dalam hal ini partai-partai atau organisasi politik yang lebih mapan yang melakukan pembenahan. Sependapat dengan Arief Budiman, Arbi Sanit menyatakan komitmen mahasiswa yang masih murni terhadap moral berdasarkan pergulatan keseharian mereka dalam mencari dan menemukan kebenaran lewat ilmu pengetahuan yang digeluti adalah sadar politik mahasiswa. Karena itu politik mahasiswa digolongkan sebagai kekuatan moral. Kemurnian sikap dan tingkahlaku ,mahassiwa menyebabkan mereka dikategorikan sebagai kekuatan moral, yang dengan sendirinya memerankan politik moral.

Maka dari itu, merupakan sebuah keharusan melibatkan oraganisasi mahasiswa dalam membangun DKI Jakarta, melalui gerakan organisasi mahasiswa yang senantiasa mengedepankan perubahan social untuk perubahan moral dan yang pasti demi kemajuan bangsa dan Negara. DKI Jakarta merupakan tolok ukur bangsa dalam perubahan social. Untuk melakukan perubahan social demi perubahan moral peranan organisasi mahasiswa menjadi sangat penting untuk di kembangkan serta di dukung oleh berbagai pihak maupun kalangan.

1 comment:

irfan abdurrahmat said...

Tulisan anda sangat menarik sekali kawan. Saya sangat salut sekali dengan kadar keintelektualan anda.

Saya sudah sangat lama sekali tidak tepaselira dengan teman-teman imm ciputat.

Tetapi begitu saya ada waktu untuk kembali ke ikatan mahasiswa muhammadiyah apa yang saya dapatkan?

Tiada angin tak ada badai tiba-tiba imm ciputat terbelah-belah menjadi class-class yang sangat-sangat genting sekali.

Saya tak tahu apa asal muasalnya dan mengapa harus seperti itu. Kader yang selama ini saya kenal sangat ramah antar sesama menjadi bertolak belakang 360 derjat.

Tatkala saya bersua dengan mereka tampang-tampang para intelek ini jadi gusar tak menentu ibarat gelisah akan kedatangan saya mungkin dalam pikiran mereka ada tanda tanya besar "Irfan kawan kami atau musuh kami?

Pertemanan saya dengan kader yang lain cukup baik sampai perpecahan ini ada. Di awali malam itu saya bertemu dengan teman lama alban yang kebetulan malam itu saya main ke kosan dia. Dan di sana bertemulah saya dengan kawan-kawan sesama kader yang lain seperti jaya, kahfi, ghulam, anwar, bang ridwan, reynald.Niat saya ke tempat alban tadi ialah ingin mengetahui apakah masih ada kosan kosong di sekitar tempat dia dan sambil berdiskusi kecil. tapi apa yang saya dapatkan di sana?

Terdapat perbincangan yang santai namun sangat complicated. mereka mendapatkan name calling dari kader imm ciputat lain namun di sini konsern di cabang, sebagian immawati di astri dan sebagian immawan di astra.

Mereka ini di sebut sebagai "kubu kertamukti" dan tampaknya dari isi perbincangan itu mereka sempat ada rasa kecewa yang mendalam.

Dari awal mereka cerita yaitu saat ghulam dan teman-teman disuruh mencari pembicara untuk mengisi salah satu acara maaf saya disiini kurang hafal nama acaranya, mereka ini sudah hampir deal dengan pmbicara yang disini akan diisi oleh para romo dari unv paramadina namun entah karena permasalahan apa tiba-tiba team work ghulam ini di minta tidak melanjutkan kerja mereka oleh saudari rufiah karena dinilai tidak becus dalam bekerja.

Sya hanya terus mendengarkan, bang ridwan pun mulai bercerita ketika dia ditunjuk oleh jari tengah tangan kiri saudari rufiah dan berkata siapa kamu?

Sya masih belum mengamini apa yang dikatakan bang ridwan dan saya juga tidak membela rufiah di sini.Lalu mereka silih berganti bercerita.

obrolan semakin lama semakin panas dan jadi urgen skali.maka kami pun memutuskan untuk pindah ke kampus dua.

setibanya di sana datang teman-teman yang lain seperti dicky dan aziz seingat saya.muncul sebuah stigma "pembusukan kertamukti" dan "awasi kertamukti".

saya menjdi semakin bingung dan tampaknya ini sudah harus di tindak lanjuti.Ada lagi perkataan yang saya lupa dari siapa yaitu ada pembodohan kader.

entah apa maksud itu semua saya hanya jadi pndengar setia.Lalu bung aziz pun bicara coba kita pakai hati nurani kita untuk menyelesaikan masalah ini.dzikril pun menambahkan untuk lebih mengemukakan moral.

ringkas pertemuan semalam saya pun kembali ke tempat saya selama ini berkontemplasi.

hari senin namun saya lupa tanggal tepatnya berapa.saya malam itu main ke aula fascho.di sana tampaknya habis ada acara pembukaan musyawarah cabang.

saya bertemu beberapa kader di sana.ketika bertemu dengan dudoy dan rufiah saya di ajak ke dalam aula fascho untuk membicarakan beberapa hal.tapi setibanya di dalam saya didiamkan begitu saja mereka berdua asik ngobrol dan saya ibarat obat nyamuk.

mereka berdua menyinggung mengenai dudoy sebagai calon pimpinan cabang dari komisariat ushuluddin, namun dari pembicaraan itu saya sering sekali mendengar dudoy berkata berkali-kali "saya ragu" "bagaimana kalau kita ke sana (sambil menunjuk ke arah kertamukti) merangkul mereka kembali.

di sini menariknya rufiah pun hampir berkali-kali mengatakan kata "apa lagi doy?" "saya sudah dukung kamu" "saya ini senior" "buat apa kita ke sana?".dan ini yg membuat dudoy yang tadinya ingin merangkul dan bermusyawarah dengan kawan di kertamukti menjadi takut dan mengiyakan saja kata-kata rufiah.

saya singkat saja.dari situ saya lgsung ke kertamukti dan membicaarakan hal ini ke kawan-kwan dan saya baru percaya ada class antar kader.namun dalam hati kecil saya masih belum yakin apa yang terjadi, apa benar ada class antar kader di imm ciputat?

lalu saya dan bana cs mlncur ke aula fascho.melihat saya datang ke sana bersama bana dan teman yang lain kawan-kawan di aula fascho tampak sekali raut muka yang beda seperti singa kebakaran jenggotnya atau malah bak kambing kebakaran jenggot.

sesudah acara stdium general malam itu kami komisariat ushuluddin akn mengadakan rapat komisariat.tadinya ghulam atau bana akan menjemput dudoy yang malam itu ada di cabang.tapi saya coba menengahi biar saya yang jemput dudoy ke cabang.

setibanya di sana saya baru yakin ad class di imm ciputat.baru saja saya sampai sya langsung di sambut dengan kata-kata yang kurang layak keluar dari seorang mahasisiwa dan kata-kata itu keluar dari dedi teman dekat saya selama ini."ya elu pan kita kemari itu mau hindarin lu eh malah lu yang kemari" saya kira ini hanya percandaan lalu saya membalasnya dengan tertawa.

setibanya di dalam saya ibarat masuk ke dalam sarang penyamun.saya merasa teralienasi sya masuk ke ruangan di sebelah kiri ruang utama tapi saya di diamkan begitu saja di sana.

Saya memulai dengan menyapa dudoy namun dengan nada sedikit keras sebab saya mulai tidak terima dengan situasi ini.

Lalu dudoy dan yang lainnya pun mau berbicara atau setidaknya eksistensi saya disana mulai tampak tapi itu semua ternyata parodi mereka.

ADa stigma anak-anak kertamukti membego-begokan cabang, saya kira ini kelakuan aziz sebab dia ada di cabang tatkala malam itu dan dia juga ikut ngumpul malam sebelumnya di kampus dua.

tapi pada saat ngumpul di kmpus dua tak ada stigma semacam itu, yang ad yaitu di imm ciputat ada pmbodohan kader.

dari situ saya mencap aziz sebagai ahli dalam bidang propaganda.tapi bukan hanya aziz dzikril pun ada di cabang malam itu dan dzikril juga lah yang mengantar dudoy ke cabang malam itu.dzikril pun jago bermuka dua.serigala berbulu domba.

saya tidak akan bercerita panjang lebar cuma saya ingin mengingatkan kepada kawan-kawan cabang sadar dan insaflah.

BAB IV
PIMPINAN ORGANISASI
Pasal 9
Syarat-syarat Pimpinan
Syarat-syarat untuk dapat dicalonkan dan dipilih sebagai Pimpinan Ikatan:

1. Syarat Umum

a. Telah menjadi anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

b. Setia kepada asas, tujuan dan perjuangan ikatan dan persyarikatan.

c. Taat kepada garis kebijaksanaan pimpinan ikatan dan pimpinan persyarikatan.

d. Mampu membaca Al-Qur’an secara tartil.

e. Mampu dan cakap melaksanakan tugas.

f. Dapat menjadi tauladan utama dalam organisasi terutama dalam bidang akhlaq dan beribadahnya.

h. Tidak merangkap dengan pimpinan partai dan organisasi politik.

i. Berpengalaman dalam memimpin ikatan setingkat di bawahnya, kecuali untuk Pimpinan Komisariat.

j. Bersedia berdomisili di kota, dimana sekretariat berkedudukan jika terpilih menjadi pimpinan.

2. Syarat-syarat khusus bagi Dewan Pimpinan Pusat

a. Telah menjadi anggota biasa sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

b. Telah lulus pengkaderan DAP.

3. Syarat-syarat khusus bagi Dewan Pimpinan Daerah.

a. Telah menjadi anggota biasa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.

b. Telah lulus pengkaderan yang dilaksanakan Dewan Pimpinan Daerah dan atau yang dilaksanakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah.





4. Syarat-syarat khusus bagi Pimpinan Cabang.

a. Telah menjadi anggota biasa sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.

b. Telah lulus pengkaderan DAM.

5. Syarat-syarat khusus bagi Pimpinan Komisariat.

a. Telah menjadi anggota biasa sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan..

b. Telah lulus pengkaderan DAD.
Tolong baca ADART kita.dan lihat di sana pada syarat pimpinan cabang yaitu pada poin B "telah lulus pengkaderan DAM".

Bang ridwan lah yang pantas jadi calon pada saat itu tapi knapa dia malah di jadikan tumbal untuk kemenangan kalian yang jadi kepengurusan cabang ini.

Kenapa ada stigma pembodohan kader? karena memang kawan2 cabang mungkin ada yang ikut DAM tapi tidak lulus dan malah duduk di kursi kepengurusan cabang pada periode sebelumnya.Dan cabangpun sangat mahir mempropaganda kawan2 astri dan astra untuk membenci ghulam dan teman2 (Kubu Kertamukti)

Saya ucapkan selamat kepada calon tikus2 penjilat dan benih2 korupsi yang sekarang duduk di kepengurusan imm cabang ciputat.

Saya menyampaikan ini untuk kawan2 agar sadar kalau kalian selama ini sudah di bodoh-bodohi oleh cabang dengan embel2 senioritas.

Saya hanya berdasarkan hati nurani menulis ini bukan karena dendam dan sakit hati, buat apa saya sakit hti dan dendam sebab saya terhitung pda h min satu pemilihan ketua imm cbg cputat waktu kemarin saya sudah menyatakan keluar dari IMM dan saya tidak ingin terkena imbas dosa2 pra kawan2 cabang.

Ibarat berteman dengan tukang besi kita akan kotor dan hitam tapi apa bila berteman dengan tukang parfum maka akan wangi.

Ada Isu penjualan suara pada pemilu raya 2007 kemarin sadarlah kamu itu duit panas.Tapi goog luck kepada kalian yang sudah hidup bergelimang harta dari harta yang tidak halal.

WASSALAM AND GOD BLESS YOU